“Jika endometriosis yang kamu alami menyebabkan infertilitas, kamu membutuhkan perawatan kesuburan. Perawatan ini tergantung pada kondisi endometriosis, usia , stadium penyakit, faktor risiko infertilitas, serta pilihan perawatan.“
Halodoc, Jakarta – Endometriosis adalah kelainan pada jaringan yang membentuk lapisan rahim. Endometriosis terjadi ketika jaringan endometrium tumbuh di ovarium, usus, dan jaringan yang melapisi panggul.
Perubahan hormonal dari siklus menstruasi dapat memengaruhi jaringan endometrium yang salah tempat. Kondisi ini menyebabkan area tersebut mengalami peradangan dan nyeri. Apakah endometriosis bisa memengaruhi peluang kehamilan?
Pengidap Endometriosis Masih Punya Peluang Hamil
Faktanya, banyak wanita dengan endometriosis bisa hamil secara alami. Namun, sekitar sepertiga wanita dengan endometriosis mengalami kesulitan untuk hamil. Pada wanita dengan kondisi endometriosis parah, kehamilan bisa sulit terjadi karena sel-sel abnormal atau jaringan parut yang disebabkan oleh sel-sel abnormal dapat memicu beberapa hal, seperti:
1. Memblokir ovarium dalam melepaskan telur.
2. Memblokir tuba falopi yang menghubungkan antara indung telur dan rahim.
3. Menghambat kerja tuba falopi.
Kemudian, sel-sel endometrium juga menyebabkan peradangan, dan peradangan ini mengganggu keseimbangan hormon yang dibutuhkan wanita untuk hamil. Sebenarnya hamil dengan kondisi endometriosis bisa saja terjadi. Ada beberapa faktor lain yang berpengaruh seperti masalah kesuburan karena usia, kesuburan pasangan, serta seberapa parah endometriosisnya.
Operasi atau perawatan kesuburan seperti IVF (In Vitro Fertilization) dapat membantu. Jika kamu didiagnosis mengidap endometriosis sebelum merencanakan kehamilan, ada baiknya kamu mencoba perawatan kesuburan.
Pilihan Perawatan Kesuburan
Jika endometriosis yang kamu alami menyebabkan infertilitas, kamu membutuhkan perawatan kesuburan. Perawatan ini tergantung pada kondisi endometriosis, usia , stadium penyakit, faktor risiko infertilitas, serta pilihan perawatan.
Intrauterine Insemination (IUI)
Obat kesuburan saja biasanya tidak direkomendasikan untuk wanita dengan endometriosis. Karena obat tidak secara signifikan meningkatkan tingkat kehamilan jika dibandingkan dengan wanita dengan endometriosis yang mencoba untuk hamil secara alami.
Untuk wanita dengan endometriosis stadium 1 atau 2, IUI dengan obat kesuburan biasanya merupakan perawatan awal yang direkomendasikan. Obat kesuburan tersebut termasuk Clomid (clomiphene) dan gonadotropin.
Jika obat kesuburan dengan IUI tidak berhasil, maka IVF adalah langkah yang direkomendasikan berikutnya. IVF dianggap paling efektif secara keseluruhan dan memberikan peluang kehamilan lebih besar.
Tergantung pada keadaannya, IVF mungkin menjadi pilihan pengobatan pertama. Apalagi jika kondisinya:
1. Memiliki endometriosis stadium 3 atau 4.
2. Usia di atas 35 tahun.
3. Memiliki beberapa faktor risiko infertilitas (seperti infertilitas pria atau cadangan ovarium yang rendah).
Menurut penelitian, tingkat keberhasilan IVF rata-rata untuk wanita dengan endometriosis adalah 22,2 persen. Sebagian besar pasangan yang menjalani perawatan IVF juga punya masalah kesuburan lain selain endometriosis.
Penting untuk diketahui bahwa IVF bukanlah pilihan untuk semua pasangan. Beberapa memilih untuk tidak melakukan perawatan intensif ini, karena alasan tertentu salah satunya dana yang terbatas. Beberapa pasangan yang tidak berhasil melakukan perawatan kesuburan memilih alternatif lain seperti mengadopsi anak.