Sikap diam bagi mahasiswa STIKes Sehati, atau mahasiswa pada umumnya, dapat memberikan berbagai manfaat yang signifikan dalam konteks akademik dan pengembangan pribadi. Berikut beberapa manfaat dari sikap diam bagi mahasiswa STIKes Sehati:
-
Meningkatkan Kemampuan Mendengarkan Pasien atau Dosen: Sebagai mahasiswa di bidang kesehatan, kemampuan mendengarkan dengan baik sangat penting, baik dalam interaksi dengan pasien, teman sejawat, atau dosen. Dengan diam, mahasiswa dapat lebih fokus mendengarkan informasi penting yang berkaitan dengan kesehatan atau materi kuliah.
-
Memberi Waktu untuk Mencerna Informasi: Dalam dunia pendidikan, terutama di bidang kesehatan, informasi yang diterima bisa sangat banyak dan kompleks. Sikap diam memberi waktu bagi mahasiswa untuk mencerna materi yang sedang dipelajari dan memahami konsep dengan lebih baik sebelum bertindak atau membuat keputusan.
-
Menghindari Pembicaraan yang Tidak Perlu: Kadang-kadang, berbicara terlalu banyak atau tidak bijak bisa menyebabkan gangguan atau bahkan kesalahpahaman, terutama dalam lingkungan yang penuh tekanan seperti dunia akademik dan klinis. Dengan diam, mahasiswa bisa lebih fokus pada tugas utama mereka, yaitu belajar dan memperoleh pengetahuan.
-
Meningkatkan Pengendalian Diri dalam Situasi Stres: Mahasiswa STIKes Sehati sering menghadapi situasi yang penuh tantangan, seperti ujian, tugas akhir, atau bahkan saat berada di lingkungan praktik klinik. Dalam situasi seperti ini, diam membantu mahasiswa untuk mengontrol emosi dan menjaga ketenangan, yang penting untuk berpikir jernih dan bertindak dengan tepat.
-
Memberikan Kesempatan untuk Refleksi Diri: Diam memungkinkan mahasiswa untuk melakukan introspeksi tentang perjalanan akademik mereka, menilai kekuatan dan kelemahan mereka, serta merencanakan langkah selanjutnya. Refleksi ini penting untuk perkembangan pribadi dan profesional.
-
Menunjukkan Kedewasaan dan Kebijaksanaan: Dalam lingkungan pendidikan, terutama di bidang kesehatan, kedewasaan sangat diperlukan untuk mengambil keputusan yang tepat. Sikap diam bisa mencerminkan kebijaksanaan dalam memilih waktu yang tepat untuk berbicara, terutama saat berhadapan dengan situasi yang memerlukan pendapat atau keputusan yang matang.
-
Memperbaiki Kualitas Interaksi dengan Teman Sejawat: Dalam bekerja sama dengan teman sejawat, terutama dalam kelompok studi atau dalam praktik klinik, diam bisa membantu memperlancar komunikasi dan kerjasama. Menghindari percakapan yang tidak penting memungkinkan mahasiswa lebih fokus pada diskusi yang konstruktif dan berbobot.
-
Menghargai Keheningan dalam Pembelajaran: Kadang-kadang, lingkungan akademik di STIKes Sehati mungkin dipenuhi dengan berbagai aktivitas yang memerlukan fokus penuh. Sikap diam dapat menciptakan ruang untuk konsentrasi yang lebih baik dalam belajar dan menyiapkan diri menghadapi ujian atau praktikum.
Secara keseluruhan, sikap diam yang bijak membantu mahasiswa STIKes Sehati menjaga keseimbangan antara belajar, berinteraksi dengan orang lain, dan mengelola stres. Ini juga mendukung pengembangan diri untuk menjadi tenaga profesional yang penuh perhatian, cerdas, dan sabar di bidang kesehatan.