1. Atur Prioritas, Bukan Semua Harus Sempurna
-
Fokus pada yang wajib dulu: tugas kuliah, laporan, praktik.
-
Nggak harus semua nilai A, yang penting kamu ngerti dan bisa terapin ilmunya.
-
Belajar manajemen waktu pakai metode simple, kayak Eisenhower Box atau to-do list harian (max 3 tugas penting per hari).
2. Jaga Kesehatan Mental, Bukan Cuma Pasien
-
Jangan lupakan self-care. Tidur cukup, makan teratur, dan kasih waktu buat diri sendiri walau cuma 15-30 menit sehari.
-
Curhat ke teman atau dosen pembimbing kalau mulai overwhelmed.
-
Journaling bisa bantu kamu lepasin beban pikiran.
3. Kurangi Distraksi Digital
-
Scroll medsos boleh, tapi batasi waktunya. Bisa pakai timer atau app kayak "Forest" atau "Focus To-Do".
-
Buat HP silent mode pas lagi belajar atau ngerjain tugas.
4. Bangun Relasi yang Mendukung
-
Dekat sama teman satu perjuangan bikin hidup lebih ringan. Bisa tukar pikiran, bahan belajar, bahkan sekadar ketawa bareng itu terapi banget.
-
Tapi jangan juga terlalu banyak kumpul kalau bikin capek mental. Pilih circle yang sehat.
5. Syukuri Proses, Bukan Cuma Hasil
-
Ingat: kamu kuliah bukan cuma cari nilai, tapi jadi tenaga kesehatan yang siap bantu orang lain.
-
Rayakan hal-hal kecil: selesai laporan, lulus praktikum, atau dapat pujian dari dosen.
6. Simpan Misi Besar Kamu di Dalam Hati
-
Kalau lagi capek, ingat lagi: “Kenapa aku ambil kuliah ini? Siapa yang ingin aku bantu nanti?”
-
Tujuan hidup yang jelas bikin kamu lebih tahan banting dan nggak gampang stres.