• SIAKAD MAHASISWA
  • SIAKAD DOSEN
  • SIMPEG
  • DAFTAR ONLINE
  • E-JOURNAL
  • SPADA
  • SISTER
  • PERPUSTAKAAN
  • Tracer Study
  • Search
STIKES SEHATI MEDAN STIKES SEHATI MEDAN STIKES SEHATI MEDAN STIKES SEHATI MEDAN
  • Home
  • Tentang Kami
  • Pendidikan
  • Akademik
  • Informasi
  • Unit-Lembaga
  • Dosen & Staff
  • Publikasi
  • Pengumuman
  • Beranda
  • Berita
  • Pengetahuan

Apa itu STOIK?

  • 06/02/2025 11:12:28
  • Oleh: Eko
  • 377


"Stoik" atau stoikisme merujuk pada suatu aliran filosofi yang berasal dari Yunani kuno, yang dikembangkan oleh Zeno dari Citium sekitar abad ke-3 SM. Stoikisme menekankan pada pengembangan kebijaksanaan, pengendalian diri, dan hidup sesuai dengan alam serta kebajikan. Filsafat ini mengajarkan agar kita tidak terpengaruh oleh perasaan dan emosi yang berlebihan, serta menerima keadaan yang tidak bisa kita ubah dengan ketenangan dan kebijaksanaan.

Prinsip-prinsip Stoikisme:

  1. Kendali pada Pikiran dan Emosi: Stoikisme mengajarkan bahwa kita hanya bisa mengontrol reaksi kita terhadap peristiwa, bukan peristiwa itu sendiri. Dengan kata lain, meskipun kita tidak bisa menghindari masalah atau kesulitan hidup, kita bisa memilih bagaimana meresponnya.

  2. Menerima Takdir: Para stoik percaya pada konsep penerimaan takdir. Mereka mengajarkan untuk menerima apa yang terjadi di luar kendali kita tanpa rasa kecewa atau marah, dan fokus pada hal-hal yang dapat kita kendalikan, seperti sikap dan perilaku kita.

  3. Kebajikan sebagai Tujuan Utama: Kebajikan (keadilan, keberanian, kebijaksanaan, dan pengendalian diri) adalah tujuan utama dalam hidup, dan hidup yang baik adalah hidup yang dijalani dengan kebajikan ini. Stoikisme menilai kebahagiaan tidak dari pencapaian materi, tetapi dari hidup yang bermoral dan sesuai dengan prinsip-prinsip kebajikan.

  4. Mengatasi Duka dan Kegembiraan: Stoikisme mengajarkan bahwa baik kebahagiaan maupun kesedihan adalah hasil dari cara kita menilai peristiwa. Oleh karena itu, seorang stoik berusaha untuk tetap tenang, baik dalam situasi sulit maupun dalam keadaan senang.

Pengaruh Stoikisme:

Filsafat stoik sangat berpengaruh dalam berbagai aspek kehidupan, dari filosofi pribadi hingga etika dalam dunia kerja. Banyak tokoh penting sepanjang sejarah yang mengadopsi prinsip-prinsip stoik, seperti Marcus Aurelius, Epictetus, dan Seneca. Pada zaman modern, stoikisme juga sering diadopsi dalam pengembangan diri dan psikologi, terutama dalam membantu individu mengelola stres, kecemasan, dan masalah emosional.

Secara sederhana, "stoik" merujuk pada seseorang yang hidup dengan prinsip stoikisme, yaitu individu yang dapat mengendalikan emosi mereka, tetap tenang di tengah kesulitan, dan fokus pada apa yang dapat mereka kontrol dalam hidup.

Share To :

Kategori Berita

  • Kegiatan Akademi (31)
  • Wisuda (1)
  • Beasiswa (1)
  • Pengetahuan (187)
  • Informasi (15)
  • Ukom Medan (2)
  • Seminar/Workshop (7)
  • Lowongan Pekerjaan (10)
  • kegiatan Mahasiswa (4)

Berita Terbaru

  • Kenapa Ketika Irit, Duit Makin Dikit? Lalu Ketika Boros Duit Makin Banyak mahasiswa stikes sehati
    03 Juni 2025
  • Kenapa Ketika Irit, Duit Makin Dikit? Lalu Ketika Boros Duit Makin Banyak
    03 Juni 2025
  • Ngobrol Prodi Administrasi Rumah Sakit (NGOBARS) Seri 1
    10 Juni 2025
  • Prokrastinasi bagi Mahasiswa STIKes Sehati
    30 Mei 2025
  • Prokrastinasi
    30 Mei 2025
STIKES SEHATI MEDAN
STIKES SEHATI MEDAN
Jl. Pembangunan No.130C Kel. Keluarahan Helvetia Timur, Kec. Medan Helvetia, Kota Medan, Sumatera Utara
   stikes.sehati@gmail.com
   061 80030232
   061 80030232

Tentang Kami

  • Intagram
  • TikTok
  • FaceBook

Penerimaan Mahasiswa Baru

    Layanan Sistem Informasi

      Link Terkait

        © 2022 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sehati Medan